Selasa, 31 Oktober 2017

Peran PR dalam Media Relations di Nusantara Infrastructure


Narasumber: Deden Rochmawaty , General Manajer Corporate Affair/ Corporate Communication Nusantara Infrastructure




















Public Relation (PR) adalah proses strategi komunikasi yang menghubungkan antara organisasi dengan khalayak. PR berbeda dengan dengan Marketing, PR adalah bagaimana membangun hubungan dengan khalayak perusahaan atau organisasi, sedangkan marketing adalah bagiamana memasarkan produk kepada calon konsumen. 
Dalam menjalani kehidupan kita harus mengenal siapa diri kita. Sama halnya dengan perusahaan, suatu perusahaan haru mengetahui identitasya terlebih dahulu. Perusahaan terdiri dari perusahaan publik dan non publik, Perusahaan publik adalah perusahaan yang sahamnya sebagian besar dibangun oleh publik. Sedangkan perusahaan non publik sebaliknya, misalnya seperti perusahaan keluarga.
Fungsi public relation cukup berhubungan dengan berbagai bidang di Nusantara Infrastructure, termasuk dalam bidang Media Relation. Media relation adalah aktivitas yang menjembatani publik dengan perusahaan. Melalui media perusahaan dapat mengkomunikasikan hal-hal yang perlu diketahui  oleh publik. Kehidupan kita tidak terlepas dari media, terutama gadget. Hal ini sangat berpengaruh dalam pola kehidupan masyarakat.
Pro dan kontra yang dihadirkan melalui media massa mampu menciptakan opini yang memunculkan keputusan yang berdampak besar, yang bahkan keputusan tersebut tidak sesuai dengan fakta awal yang ada. Kekuatan media mampu merubah image yang positif menjadi negatif, maupun sebaliknya. Tugas seorang PR bukanlah merubah image. Tugas seorang PR adalah untuk menciptakan public opini yang akhirnya turut menciptakan image yang sesuai dengan keinginan perusahaan.
Sebelum memilih media, terlebih dahulu suatu perusahaan harus mengetahui target audiens yang ingin disasar. Setelah mengatahui target audiens, tahap selanjutnya adaah media segmentations. Media segmentations terbagi menjadi dua, yakni media segmentations lifestyle and media segmentations news. Media segmentations lifestyle adalah teknik segmentasi terkait trend, fashion, kuliner, dan lain-lain, sedangkan media segmentations news adalah teknik segmentasi terkait berita. Tampilan media pun berbeda-beda sesuai dengan segmen audiens. Tampilan media terdiri dari media cetak, media eletronik seperti televisi, dan media sosial.
Dalam menyajikan berita kepada khalayak, harus memperhatikan news angle. News angle adalah suatu tema yang menjadi dasar dalam menulis dan menyajikan berita kepada publik. Dalam menulis berita, news angle sangat dibutuhkan agar berita yang disajikan tidak “lari” ke pemberitaan yang tidak sesuai dengan yang diinginkan, melainkan sesuai dengan pemberitaan yang diinginkan dan tentu sesuai dengan apa yang ingin disampaikan kepada publik.
Dalam membuat suatu pemberitaan, juga diperlukan key message atau pesan kunci yang merupakan suatu kalimat yang bersifat kuat tentang suatu organisasi dalam meyakini dirinya sendiri. Key message juga dapat dikatakan sebagai pesan yang ingin disampaikan pada publik.
Berita (news) juga dapat dibedakan menjadi dua, yakni hard news dan soft news. Hard news adalah berita yang menjelaskan suatu peristiwa yang terjadi. Hard news menjelaskan informasi mengenai peristiwa tersebut. Soft news adalah peristiwa dibalik atau yang berhubungan dengan hard news. Misalnya, berita kebakaran merupakan berita hard news, lalu berita mengenai perasaan keluarga yang ditinggalkan oleh korban kebakaran merupakan soft news. Hard news merupakan berita terkait logika, sedangkan soft news akan menyentuh perasaan dan emosi.  
Tipe news dapat dibedakan menjadi editorial dan advertising. Editorial adalah artikel berita yang ditulis oleh tim editor dan berdasarkan pada fakta yang ada di lapangan, sedangkan advertising adalah berita yang berhubungan dengan kegiatan periklanan yang bermaksud mempromosikan suatu hal kepada publik.
Objekivitas berita dibagi dua yakni bertujuan untuk membangun kesadaran (building awareness) publik dan sebagai bentuk promosi (promoting) atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Dalam membangun hubungan dengan media, perusahaan atau organisasi dapat melakukan teknik formal maupun informal. Teknik membangun hubungan secara formal bisa dilakukan melalui penyebaran press release, menulis artikel feature, melakukan press conference, dan press briefing. Sedangkan, teknik informal dapat dilakukan melalui press statement, press interview, press event, press tour, press training, media visit, company visit, dan media gathering.
Setelah mampu menciptakan hubungan yang baik dengan media, maka saat mengalami krisis, perusahaan dapat menanggulanginya dengan lebih baik dengan media. PR merupakan pihak yang sangat penting saat suatu perusahaan mengalami krisis. PR harus dapat siap dan sigap dalam menanggulangi krisis. Dalam menanggulangi krisis, PR tidak perlu panik dan harus tetap bersikap tenang, PR sebagai garda terdepan perusahaan harus merespon publik secara cepat, baik melalui media maupun telepon.
Hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang PR saat mengahadapi krisis adalah selalu berkata jujur, selalau meng-update fakta kepada publik melalui media, terbuka dalam melalukan komunikasi kepada media. Sedangkan, hal-hal yang harus dihindari oleh PR adalah menggunakan istilah-istilah atau jargon yang tidak dimengerti oleh publik, jangan menghindari media dan publik, jangan berkata no comment, dan jangan menyembunyikan hasil wancara dengan media dari publik dengan berkata “off the record.”

Seorang PR sebagai garda terdepan perusahaan harus selalu siap siaga, aktif di saat krisis ataupun di saat perusahaan sedang masa tenang. Membangun hubungan yang baik dengan media adalah hal yang sangat penting untuk membangun image yang baik di mata publik. Bukan semata-mata hanya membuat image yang baik di mata publik, tapi terlebih dari itu seorang PR harus membangun hubungan yang baik kepada publik dan media agar bisa terus membantu publik memenuhi keinginan mereka dan sekaligus menyejahterahkan publik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar