Senin, 04 September 2017

Fungsi Pewarta Foto untuk Berita Asing


Narasumber: Donal
Pewarta Foto untuk Media Asing
Foto jurnalis dan video jurnalis
(Freelance, Contributor kantor media asing: Zuma Press)











Menurut narasumber, pengertian jurnalisme yaitu bukan tempat untuk cari uang, melainkan murni untuk passion. Jurnalisme menggunakan tools (seperti kata, tulisan, foto, dan video) untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang suatu kebenaran.
Dalam jurnalistik, melakukan pemberitaan itu terbagi ke dalam ada dua macam. Pemberitaan menurut sasaran targetnya, yaitu pemberitaan ke dalam negeri (secara nasional) dan pemberitaan ke luar negeri (internasional).
Ada perbedaan antara reporter dengan fotografer jurnalistik. Yang membedakan reporter dengan fotografer jurnalistik, reporter lebih kepada tulisan, bertugas melakukan peliputan berita (news gathering) di lapangan dan melaporkannya ke pada publik. Sedangkan fotografer jurnalistik mempunyai teknik sendiri dalam mengambil sebuah gambar di lapangan atau tempat kejadian berita.
Untuk membangun network dengan media asing, diperlukan beberapa hal, diantaranya kontak email, komunikasi dari mulut ke mulut, rekomendasi dari teman atau relasi, dan melalui media sosial (Instagram, Youtube, Facebook, etc).
Ada pula perbedaan didalam teknik pengambilan gambar yang dilakukan oleh fotografer jurnalis luar negeri, dengan dalam negeri. Perbedaannya sekilas tidak terlihat namun bisa kita rasakan. Perbedaan itu sendiri terletak pada teknik dan isi gambar. Media dalam negeri kebanyakan hanya mengambil gambar yang asal terang, istilahnya yang penting ada sebagai bukti. Beda halnya dengan fotografer jurnalis luar negeri yang sangat memikirkan konten dan estetika dari gambar.
Sama halnya dengan wartawan jurnalis, fotografer jurnalis juga harus menyajikan foto yang mengandung 5W + 1H (who, what, where, when, why, how). Maka dari itu foto yang disajikan itu bukan foto tunggal melaikan foto dalam bentuk story (bisa menggambarkan sebuah cerita).
Kembali lagi, profesi jurnalistik itu merupakan pekerjaan yang sangat mengedepankan/mengandalkan passion. Jika ingin mencari uang atau pekerjaan dengan pendapatan yang besar, jangan bekerja di dunia jurnalis, kecuali wartawan yang sering menerima “amplop” dari narasumber atau orang-orang yang memiliki kepentingan.
Perlu digaris bawahi, fungsi dari jurnalis adalah melakukan kritik dengan segala kemampuan yang kalian miliki, baik itu dalam bentuk foto, video, maupun tulisan. Seorang jurnalis juga perlu mengusai dan terus mengasah kemampuannya. Misalnya dalam menggunakan media sosial atau internet, karena teknologi memiliki potensi untuk menarik/mengekspos kita ke dunia yang luas, ke luar negeri.
Dalam memberitakan Indonesia, tugas seorang pewarta baik itu tulisan, video, ataupun foto untuk media asing adalah memberitakan kejadian yang terjadi di Indonesia ke media asig melalui agensi-agensi luar negeri yang membuka cabangnya di Indonesia. Contohnya yaitu Reuters, AP, AFP, EPA, Anadolu, dan Xinhua. Untuk teman-teman yang ingin terjun ke jurnalistik harus murni passion karena dunia jurnalistik saat ini itu sudah berat.
News Worthy adalah berita yang menarik untuk diangkat dan disajikan kepada masyarakat luas. Di dalam News Worthy semua peristiwa sebenarnya adalah berita, namun berita itu tentunya harus menarik. Berita yang benar-benar membuat orang tertatik untuk melihat dan membacanya. Sebagai contoh, yaitu berita tentang bencana alam (gempa bumi, tsunami, sinabung) dan berita yang berkaitan dengan Presiden.
Jenis berita yang paling kuat adalah features, karena berita features tidak akan mati dan tidak termakan oleh waktu. Untuk bisa membuat berita features, seorang jurnalis harus mengasah kemampuannya dengan terus menggali berita. Berita features contohnya seperti berita tentang orang yang tidur dengan king cobra, manusia akar, dan lain-lain. Intinya yang berkesan unik.

Pada sistem kerja pewarta foto untuk media asing, terdiri dari beberapa hal. Diantaranya yaitu:

-          - Assignment
Yaitu berdasarkan tugas yang diberikan. Pada saat ini sistem assignment sudah jarang dan bahkan hampir hilang.

-          - On menit
Yakni foto yang diambil bisa kemungkinan diterima, namun bisa juga tidak diterima oleh media. Ibaratnya ketika datang kelapangan dan peliputan, kalo beritanya menarik maka kalian dibayar.

-          - Pitching
Foto yang diambil belum tentu diterima. Jadi, pada pitching ini kita menawarkan berita kepada media. Ketika kita berada dilapangan, pasti akan mengalami konflik-konflik dan seorang jurnalis harus bisa mengatasinya.

Untuk sistem pengiriman berita, ada beberapa kategori, yaitu:

1.      File Transfer Protocol (FTP) : yaitu memiliki server sendiri
2.      Internet Platform: via webs
3.      Email: biasanya dilakukan oleh agensi-agensi kecil

Bicara mengenai Date Line, untuk seorang fotografer jurnalis pemula biasanya butuh waktu 3-4 jam untuk mengirimkan foto, itupun foto masih jelek atau kurang memenuhi standar. Maka dari itu, perlu untuk latihan terus menerus. Balik lagi, jurnalistik itu sangat erat kaitannya dengan passion.
Peralatan yang dibutuhkan fotografer jurnalis yaitu, kamera dan lensa, smartphone, koneksi internet, serta laptop. Namun dengan teknologi yang telah berkembang pesat, biasanya sebuah smartphone juga sudah bisa untuk melakukan foto ataupun video jurnalis.
Tentang keindahan dan kekuatan jurnalistik, seorang fotografer atau videographer jurnalis harus menghasilkan gambar yang kuat, dengan nilai jurnalis (5w 1h). Tidak hanya tapi juga perlu untuk mementingkan dari segi estetikanya. Sehingga secara bersamaan mempunyai kekuatan emosi yang mengunggah dan menohok dihati para pembaca.
Selain segi estetika atau keindahan, seorang fotografer atau videographer juranlis wajib untuk beradaptasi dengan teknologi yang ada saat ini. Harus update dengan teknologi itu penting. Ditambah dengan kemampuan editing video dan juga foto. Kenapa demikian? Karena fotografer jurnalis harus terus mengasah kemampuannya. Peran video sebagai pengimbang foto juga menjadi alasan fotografer jurnalis juga harus memiliki skill videographer atau video editor.
Mengenai konflik yang terjadi di lapangan, mengingat dunia jurnalis adalah profesi yang keras, apapun yang terjadi dilapangan jangan terlalu dipikirkan. Yang penting dan menjadi fokus kalian yaitu terus berkarya dan berkarya.
Bicara tentang portfolio, seorang jurnalis perlu terus untuk update portfolio kalian dengan tujuan agar mempelihatkan ke orang peningkatan kemampuan yang kalian miliki. Dan tidak ketinggalan, kemampuan Bahasa inggris juga sangat penting, sebagai alat komunikasi dengan media asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar